Martin Siap Tembus Lima Besar Klasemen di Musim 2022

Setelah menutup tahun pertamanya di MotoGP dengan kemenangan, Jorge Martin mengincar lima besar di klasemen untuk musim 2022.
Jorge Martin Valencia MotoGP, 13 November 2021
Jorge Martin Valencia MotoGP, 13 November 2021
© Gold and Goose Photography

Rookie Jorge ✨Martin membuat sejarah musim lalu sebagai pembalap satelit Ducati pertama yang memenangi balapan MotoGP.

Sepanjang musim, pembalap muda Spanyol itu juga dikenal dengꩲan gaya balap yang paling ekstrim di kelas utama, bisa mengambil tikungan dengan sudut kemiringan l🤡ebih dari 60 derajat di atas Pramac Ducati-nya.

Itu memang bukan rekor resmi di MotoGP, yang masih dipegang oleh Marc Marquez dengan 70 derajat, namun itu dilakukan sambil menyelamatkan dari kecelakaan front-end di Grand Prix Aus🦄tralia 2019.

Dalam kasus Martin, kem💯iringan ekstrem, yang terkadang membuat bahunya meluncur di aspal, adalah bag💮ian yang disengaja dari tekniknya.

Dengan tinggi 1m 68cm, Martin 8cm lebih kecil dari runner-up juara Ducati Francesco Bagnaia dan 5cm lebih kecil dari pembalap pabrikan Ducati lᩚᩚᩚᩚᩚᩚ⁤⁤⁤⁤ᩚ⁤⁤⁤⁤ᩚ⁤⁤⁤⁤ᩚ𒀱ᩚᩚᩚainnya Jack Miller, yang berarti ia harus menggantung lebih jauh dari sepeda saat menikung untuk menggeser (kombinasi pengendara-dan-sepeda) pusat gravitasi ke dalam.

Hasilnya adalah Martin, seperti Miller, sekarang harus waspad🍒a terhadap fairing Ducati yang menggores aspal dan mengangkat ban dari tan🍨ah.

"Sejak Austria saya sering menyentuh fairing, tetapi juga Jack [Miller] banyak. Saya jatuh karena ini, jadi kami harus berhati-hati dan terkadang kami perlu mengubah💙 set-up," kata Martin.

Austria a🅷dalah tempat kemenangan debut Martin yang tak terlupakan, menahan juara bertahan Joan♕ Mir dan juara musim 2021 Fabio Quartararo sebagai satu-satunya Ducati di lima besar.

Ini menyelesaikan comeback yang 𒁃luar biasa untuk mantan juara Moto3 dan pemenang balapan Moto2, yang meng💫umumkan kedatangannya di MotoGP dengan start roket yang spektakuler ke-14 hingga ke-4 dalam balapan kelas utama pertamanya di Qatar.

Posisi pole dan podium menyusul seminggu setelahnya, tetapi kemudian terjadi kecelakaan besar selama latihan di Portimao, membuat♌nya mengalami beberapa patah tulang dan keluar dari tiga event selanjutnya.

Liburan musim panas memberi Martin waktu untuk pulih dan dia mengambil tiga podium lagi, termasuk kemenangan di Austria, saat dia naik kembali ke klasemen kejuaraan me𒈔nj♑adi kesembilan dan memastikan gelar Rookie of The Year.

Kecepatan kualifikasi mentah Martin bahkan lebih mengesankan🅺, mengambil tiga pole position dan hanya sekali start di luar lima besar pada sembilan balapan terakhir.

"Ini adalah musim yang bagus dengan banyak pasang surut," Martin meꦛnggambarkan musim rookie-nya. “Kami memulai dengan cara yang baik dan kemudian setelah cedera itu cukup sulit untuk kembali kuat. Tapi bagaimanapun, kami melakukannya.

“Saya senang dengan performanya, empat pole, empat podium, satu kemenangan. Saya merasa super kuat juga dua balapan terakhir sangat bagus dengan Portimao dekat dengan podium dan Valenc�🍎�ia hampir menang.

“Sejak Austria💞 saya merasa kompetitif di semua trek,” tambah Martin. 𒐪“Jadi saya pikir kami siap untuk mewujudkan hal-hal baik [pada 2022].

“Saya tidak tahu untuk kejuaraan, tapi saya pikir berjuang untuk lima besar di akhir tahun akan menjadi target yang bag🌸us. Yang pasti saya akan mencoba untuk berjuang untuk menang atau podium selalu.”

Untuk mencapai itu, Martin menunjukkan di mana ia kehilangan waktu dari Bagna﷽ia, pembalap Ducati terbaik dari musim 2021.

“Dibandingkan dengan Pecco di Valencia, di Tik🌳ungan 4 dan 5 dia bisa berbelok lebih baik. Yang pasti itu gayanya. Di tikungan kiri saya l﷽ebih baik. Jadi saya perlu meningkatkan di tikungan kanan dan ini akan menjadi langkah besar bagi saya. ," jelasnya.

Sementara Martin tidak memiliki kekuatan saat kembali dari cedera, dia langsung cepat, dan dengan demikian tidak memiliki kekhawatiran untuk musim 2022, di mana ia memiliki is📖tirahat selama dua bulan sebelum tes Sepang bulan depan.

"Sebelum Montmelo saya menepi dari motor selama dua bulan karena cedera dan di FP1 saya kurang dari satu detik dari atas," katanya. "Pada akh🦄irnya, saya tidak berpikir itu akan sulit dan itu sama untuk semua orang. Saya akan berlati🍬h, juga di Panigale, hingga Januari dan pasti siap."

Jika Martin melanjutkan musim rookie yang fantastis musim ini, hanya ada satu tempat yang lebih tingඣgi yang bisa dia tuju dalam hieraki Ducati tahun 2023, yakni menukar Desmosedici Pramac-nya menjadi tim pabrikan, meski secara spesifikasi keduanya sama.

Namun, itu tidak akan menjadi tugas mudah dengan banyaknya pembalap y⛦ang mengincar♏ posisi di tim pabrikan Ducati, setidaknya dari Bagnaia dan Miller. Namun, penampilan heroik Martin juga bisa menarik perhatian tim pabrikan lain.

Read More