Renault terus memprotes Racing Point setelah F1 GP Inggris

Renault telah mengajukan protes ketiga berturut-turut terhadap mobil F1 Racing Point setelah Grand Prix Inggris.
Renault terus memprotes Racing Point setelah F1 GP Inggris

Renꦍault telah mengajukan protes ketiga berturut-turut terhadap mobil Formula 1 Racing Point setelah Grand Prix Inggris.

Setelah protes serupa menyusul Styrian dan Grand Prixꦺ Hongaria, Renault memprotes pakaian yang berbasis di Silverstone untuk balapan ketiga berturut-turut di Grand Prix Inggris.

Lance Stroll adalah satu-satunya pembalap Racing Point yang mengambil bendera kotak-kotak di Silverstone setelah RP20 Nico Hulkenberg g🦩agal memulai, yang berarti protes terseb💮ut hanya terkait dengan mobil Kanada pada kesempatan ini.

Remote video URL

Stroll menyelesaikan Grand Prix Inggris di tempat kesembilan, di belakang kedua mobil Renault saat Daniel Ricciardo mengambil posisไi keempat dan rekan setimnya Esteban Ocon merebut posisi keenam.

Seperti tiga protes sebelumnya, seruan terbaru Renault menyangkut saluran rem yang diperdebatk♉an Racing Point.

Sebelumnya pada akhir pekan, direktur teknis Racing Point Andrew Green me▨negaskan alasan ada kesamaan antara saluran rem Racing Point RP20 dan Mercedes tahun lalu adalah fakta bahwa timnya membeli saluran rem dari juara dunia pada 2019, yang legal. pada saat itu.

Saluran rem telah ditambahkan ke peraturan 'suku cadang terdaftar' yang men💮gharuskan tim merancang diri mereka sendiri untuk musim ini. Perubahan aturan untu💯k tahun 2020 pada akhirnya memengaruhi protes Renault di Austria, Hongaria, dan Inggris Raya.

“Saya pikir itu sangat kuat,” kata Green.

“Beberapa dokumen pergi ke FIA pada akhir pekan dan kemud🍨ian hal-hal lain pergi ke pengurus beberapa hari yang lalu.

“Para pengacara telah mengerjakannya dengan intens selama se🔯minggu terakhir ini. Kami pikir itu harus diberhentikan.

“Menurut saya reguꦅlasinya cukup൲ jelas dan kita sudah menjelaskan bagaimana regulasinya.

“Dan kami dap💯at melihat bahwa kami telah melakukan segalanya sesuai peraturan. Jadi menurut kami tidak ada kasus yang harus dijawab. "

Read More