Penjelasan: Insiden Tear-Off yang Hampir Menyingkirkan Marc Marquez

Marc Marquez menjelaskan apa yang ter𓄧jadi dengan tear-off jelang start MotoꦜGP Australia.

Marc Marquez
Marc Marquez

Marc Marquez telah menjelaskan mengapa ia terpaksa mencopot tear-off yang akhirnya menyebabkan start buruk y🐬ang nyaris menyingkirkannya dari MotoGP Grand Prix Australia.

Pembalap Gresini itu mengalami w🐻heelspin yang hebat saat memulai Grand Prix 27 putaran di Phillip Island, yang membuatnya kehilangan banyak posisi di garis start.

Setelah lolos kualifikasi di pos🃏isi kedua, Marquez berupaya memasuki Tikungan 1 hingga posisi ke-13 dengan GP23-nya, tetapi dengan cepat naik ke posisi keenam.

Marquez akhirnya menantang pemimpin lomb꧙a lama Jorge ❀Martin dan mengalahkan pembalap Pramac dalam duel yang mendebarkan.

Di parc ferme, Marquez menjelaskꦕan bahwa dia biasanya tidak pernah melepas tear-off di grid “karena itu berbahaya”.

Namun, "sesuatu yang sangat besar" terciprat ke pelindung ma♎tanya saat ia berbaris di grid dan memaksanya untuk segera membuang sobekan tersebut, yang kemudian tersangkut di bawah ban belakangnya saat ia membuangnya.

Hal inilah yang menyebabkan rodanya terpelintir ker♔as saat keluar garis dan hampir me🐓mbuatnya kehilangan kemenangan grand prix ketiganya pada musim ini.

“Selalu ada sesuaᩚᩚᩚᩚᩚᩚ⁤⁤⁤⁤ᩚ⁤⁤⁤⁤ᩚ⁤⁤⁤⁤ᩚ𒀱ᩚᩚᩚtu yang terjadi,” seru Marquez segera setelah balapan. “Saya tidak pernah mencabut tear-off itu di awal karena berbahaya.

“Tapi kali ini, saat saya memasang holeshot sepeda [di] depan mata sa꧂ya, ada sesuatu yang sangat besar.

“Saya tidak sempat [berpikir]. Saya melepasnya.

"Sayangnya ben꧟da itu masuk ke bawah roda sayಞa. Saya melihatnya, saya mencoba mengeluarkannya tetapi tidak mungkin.

“Saat saya melepaskan kopling𝔉, rod꧑anya mulai berputar [wheelspin].

“Saya tidak tahu di mana saya berada di tikungan p🅺ertama, tetapi saya menyalip banyak pengendara.

Saya pikir mustahil untuk mengejar Martin, tetapi pada putaran k♒elima atau keenam saya lebih tenang. Saya menyimpan ban untuk melakukan serangan terakhir.”

Mic🔥hael Laverty dari TNT Sports menilai Marquez adalah korban serangga yang terbang ke visornya di grid start.

"Biasanya jika ada lalat, saat Anda keluar dari grid Anda akan menarik sobekannya, jadi lalat ters𝔉ebut berada di belakang grid," kata Laverty.

"Dia sedang mengaktifkan alat penurunnya di bagian depan mesin. Dia berguling ke tempatnya dan ing🔯in membuang lalat itu.

“Dia melepas sobekan itu dan sayangnya angin meniupnya ke bawah s🦹epedanya.

“Anda mencoba mengaktifkan motor dengan 300 BHP di atas lapisan plastik yang lic🌳in…

“Dia mengendalikannya dengan sangat baik.”

Laverty menamb♍ahkan: “Dia tidak melepaskan tear-off nya saat berlari menuju grꦯid.

"Dia menjatuhkannya di bawa🌠h motor yang merupakan🎉 kesalahan pemula. Itu karena mengaktifkan perangkat yang lebih rendah.

“Saya tida𒁃k tahu bagaimana dia berhasil m♏elewati pertarungannya dengan Enea Bastianini di Lap 1.

“Dia tak kenal lelah di lapangan, begitu kuatnya.

“Menyalip yang memenangkan balapan itu dari tengah kot🀅a. Ia menyalipnya dari sisi dalam, dan membuat Jorge sedikit melebar. Kemudian melaju t෴iga putaran dengan kuat untuk memperkecil jarak.

"Ia ada🦹lah pemenang yang nyaman. Sungguh perjalanan yang luar bias🍃a - yang terbaik sejauh ini di Ducati."

Pergerakan Marquez yang menentukan terjadi pada putaran ke-25 dari 27, ketika ia melanc♛arkan serangan berani ke arah dalam Martin di Tikungan 4, yan𝓡g memaksa pembalap Pramac itu sedikit melebar.

Kemenangannya di GP Australia adalah yang pertama di Phillip Island sejak 2019 dan menandai pertama kalinya sejak 2021 ia mencetak tiga kemenan💦gan grand prix dalam satu musim.

Dengan Enea Bastianini di posisi kelima saat bendera finis berakhir, Marquez kini unggul 14 poin dari pembalap pabrikan Ducati itu di posisiꦦ ketiga dalam klasem🌄en.

Read More