Direktur Teknis Yamaha Ungkap Filosofi yang Dia Bawa dari Ducati

Max Bartꦦolini telah menjelaskan filosofi Du🍌cati yang rencananya akan ia adopsi di Yamaha.

Alex Rins
Alex Rins

Max Bartolini mengakhiri hubungan 20 tahun dengan Ducati un♔tuk menjadi Direktuꦿr Teknis Yamaha.

Kehadiran pria Italia itu sangat penting bagi Yamaha dalam upaya kebangkitannya di MotoGP, sedemikian rupa b🐭ahkan sampai meyakinkan pembalap bintang Fabio Quartararo untuk bertahan dengan skuat Iwata.

Menjadi bagian penting dari pabrikan yang kini mendominasi MotoGP, Bartolini menceritakan kepada tentang filosofi Ducati ꧋yang ingin dia ad✃opsi di Yamaha.

“Terlepa✨s dari pengalaman; cara untuk selalu mengejar, mencoba untuk melaju lebih cepat, untuk berkembang, bahkan🍨 melalui hal-hal kecil," ungkapnya.

“Memahami d🌌an men♐ingkatkan: inilah mesin utama yang menggerakkan Ducati saat ini dan mungkin yang membuat perbedaan dibandingkan yang lain.

“Saya datang dengan 💙ide🌄 untuk mencampur dua cara kerja.

“Yamaha memiliki serang꧋kaian hal yang sangat positif, hal yang🧸 sama berlaku untuk Ducati, termasuk kecepatan, reaktivitas, kecerdikan.

“Dengan mencampur dua budaya, Anda bisa menda💖patkan yang terbaik dari keduanya, seiring berjalannya waktu.

“Kami selalu ingat bahwa𒈔 Ducati membutuhkan waktu beberapa tahun untuk memperbaiki dirinya, dan hal itu dimulai dari dasar yang mungkin lebih sederhana daripada yang kami mil🍰iki di sini."

Bartolini mengatakan tentang motor MotoGP Yamaha saat ini: “Dasar⛄ mekanis motornya sendiri cukup bagus, mungkin kami sedikit terjebak pada beberapa hal.

“Di sisi lain [di Ducati] ada potensi yang berbeda dan strukturnya hampir seluruhnya berdiri, Gigi Dall'Igna sangat bagus dal🔯am mengarahkannya ke arah yang benar.

“T♌anpa d𒅌ia, mungkin hal itu tidak mungkin terjadi."

Bartolini berkata tentang perubahan di dalam Yamaha: “Kami mengubah cara kami bekerja, berpikir, mendekati berbagai hal, dan itulah yang membutuhkan waktu paling lama♍.

“Pendekatan umum Yamaha berasal 🍷dari budaya lain, mereka sedikit lebih konservatif, lebih lambat.

“Benar 𝔉kata pepatah, orang Jepa♎ng berpikir 10 kali sebelum mengerjakan sesuatu, tapi kita sebaliknya.

“Perubahꩵan sikap adalah hal yang menurut saya paling berhasil, dan paling penting."

Bartolini melanjutkan: “Saya belum pernah melihat perusahaan sebesar itu. Di Iw൩ata mereka adalah raksasa, lingkungan balapnya tida🍌k terlalu berbeda dengan di Ducati.

“Di Borgo Panigale, depܫartemen balap adalah inti bisnis dari sꦛegalanya, sedangkan Yamaha adalah perusahaan yang mengutamakan produksi, dan saya dapat meyakinkan Anda bahwa hal itu menakutkan.”

Proyek MotoGP Yamaha mulai memudar setelah gelar Quartararo tahun 2021, dan ketidakma🐷mpuannya untuk mengimbangi Ducati pada tahun berikutnya.

Namun mereka telah mengakuisisi tim satelit Pramac, yang meningkaꦗtkan eksistensi mereka menjadi empat motor di grid pada tahun 2025ღ.

Yamaha juga mengonfirmasi rencana mereka untuk mengembangkan mesin V4, yang tidak akan menjadi solusi jangka pendek, namun menunjukkan keseriusan mereka untuk kembali jadi kekuatan do💃minan di MotoGP.

Read More