Menang di Aragon, Marc Marquez Akui Pertarungan Gelar Masih Terlalu Jauh
Meski meraih kemenangan di MotoGP Aragon, ambisi Marc Marquez untuk menjadꦿi juara tetꩲap redup.

Akhir pekan sempurna Marc Marquez di Aragon membuatnya memangkas defisit poin kejuaraanya menjadi 70, tetapi dia merasa pe🦩rtarungan gelar masih terlalu jauh.
Selain defisit 70 poin dari Jorge Martin, Marquez juga tertinggal 47 poin di belakang Francesco Bagnaia yang merupakan pembalap paling sukses pada musim 2024 dengan tujuh kemenangan Grand 🌟Prix dan tiga kemenangan Sprint.
"Tidak, kami masih jauh," aku Marquez dalam 🎀konferensi pers pasca-balapan di Aragon ketika 🐓ditanya peluangnya memperebutkan gelar. "Kami mulai kehilangan poin, semakin banyak. Kami sudah terlalu jauh.
“Dan bukan hanya satu pebalap, tapi dua pebalap yang memiliki kon🎀sist🐟ensi lebih dari kami.
“Satu akhir pekan t🐟idak akan mengubah hiduꦚp kami. Tentu saja, akan membantu hidup kami, tetapi tidak akan berubah. Kami terlalu jauh untuk memperebutkan gelar tahun ini.
"Tetapi mari kita lihat apakah kami dapat berjuang untuk berada di tiga posisi teratas. Itu tuju🐈an yang realistis. Masih ada banyak poin, banyak hal yang akan terjadi, karena kami tahu bahwa di sek꧂itar Asia ada badai, hujan, dan Anda tidak pernah tahu.
“Namun kami tetap𝐆 menikmatinya, dan ini yang terpenting bagi saya, dan kami akan mencoba untuk terus maju dan berjuang melawan para pembalap t𒉰eratas.”
Menekankan perlunya konsistensi guna memp🗹erjuangkan kejuaraan, Marquez menunjukkan kondisi yang tidak biasa di putaran Aragon.
"Akhir pekan ini sangat bagus, feelingnya luar biasa," katanya. "Namun, ka🥃mi harus realistis dan kondisinya sangat istimewa. Bagi saya, yang lebih penting adalah GP Red Bull ꦇRing, saya merasa sangat baik dan saya berada di level yang sangat dekat dengan para pembalap papan atas.
ꦛ“Di sini, nilai kemenangan sangat tinggi, dan sekarang kami akan mencoba menemukan konsistensi. Kami perlu memahami se🅠lama balapan, tetapi saya tahu itu akan terjadi di beberapa akhir pekan di mana kami akan lebih kesulitan daripada yang lain. [Konsistensi] ini akan menjadi kunci kedua.”
Marquez juga menunjuk contoh Enea Bastianini, yang 🧜setelah dua kemenangannya di Grand Prix Inggris ಌdipandang sebagai ancaman kejuaraan utama, tetapi hanya berada di posisi kelima di Aragon setelah kualifikasi di posisi ke-14.
“Kami akan mencoba mengulanginya di masa mendatang, tetapi kami bisa cepat di satu akhir pekan—Enea [Bastianini] cepat di 🍒Silverstone—tetapi🦩 salah satu hal yang ingin saya perbaiki adalah konsistensi, [yang] merupakan hal tersulit untuk didapatkan,” jelas Marquez.
Jorge Martin, yang𝕴 setelah Aragon memimpin ♏kejuaraan dengan 23 poin, agak setuju dengan Marquez.
“Marc masih jauh,” kata pemimpin klasemen itu, “tetapi jika ia mulai memenangi semua balapan akhir pekan, ia bisa me🌄njadi penantang gelar.
“Namun dua balapan lalu Enea [Bastianini] kembali berpeluang untuk meraih gelar, lalu tidak, sekarang Marc;🍒 setelah Austria dan di sini dia kuat, dan yang pasti dia adalah salah satu pembalap terbaik di grid dan dapat berjuang untu🅺k kejuaraan.”

Joining ltxcn.top&nbsཧp;in 2021 as an Editor for the Indonesian Edition, Derry oversees most of the Indonesian articles on the site.