Bagnaia Mengenang Kesalahan Terbesarnya sebagai Pembalap

Francesco Bagnaia telah merenungkan "kesalahan terbesarnya" di bagian awal kariernya yang tidak banyak diketahui orang.
Francesco Bagnaia, MotoGP race, Dutch MotoGP, 25 June
Francesco Bagnaia, MotoGP race, Dutch MotoGP, 25 June

Itu terjadi tepat pada debut Grand Prix Francesco Bagnaia pada tahun 2013, membela Sa🤡n Carlo Team Italia yang tidak kompetitif.

Setelah menikmati musim yang kuat di Kejuaraan Junior Moto3 Repsol CEV Spanyol tahun 2012, finis ketiga di kejuaওraan, Pecco dipromosikan ke kejuaraan dunia.

Tapi Bagnaia, yang saat itu masih berusia 16 tahun, menjalani 17 balapan yang m🌄engecewakan tanpa pernah mencapai 15 besar.

Meski tidak menjadi akhir dari perjalanan Grand Prix-nya, Pecco mengatakan bahwa promosi ke Ke🍌juaraan Dunia pada tahun 2013 adalah kesalahan terbesarnya.

“Saya𓃲 selalu berjuang di puncak sana melawan Alex Rins dan Alex Marquez,” kata Bagnaia kepada .

Remote video URL

"ജTapi saya kemudian menyadari bahwa saya belum siap u💃ntuk kejuaraan dunia, jadi saya ingin bertahan di kejuaraan Spanyol untuk satu tahun lagi."

“Itu adalah kesalahan terbesar dalam karir saya. Saya adal꧋ah seorang pembalap Doജrna dan mereka menginginkan saya di kejuaraan dunia, ”katanya. “Oleh karena itu langkah prematur ini.

“Pengalaman ini membantu saya untuk menguasai situasi sulit hari ini. Karena saat itulah aku belaja♏r untuk tidak pernah menyerah."

Francesco Bagnaia, MotoGP race, Dutch MotoGP 25 June
Francesco Bagnaia, MotoGP race, Dutch MotoGP 25 June

Bagnaia mengendarai Honda dan KTM dalam dua musim Moto3 pertama🦂nꦬya, tetapi beralih ke tim Mahindra Jorge 'Aspar' Martinez yang mengubah segalanya pada tahun 2015.

Setelah serentetan podium ia mena🍒ng untuk pertama kalinya di Assen pada 2016, kemudian di Malaysia. Dia finis keempat di klasemen musim itu.

Bagnaia berutang terima kasih kepada tim lama Mahindra, dan berkata: "Tepatꦦ, saya menghubungi Jorge Martinez dan tim dari waktu ke waktu.

“Mereka memberi saya motivasi saat itu untuk kemb𒈔ali ke puncak. Saya berterima kasih kepada mereka untuk itu."

Dar🅰i sana, karir Bagnaia meroket dan dia memenangkan Moto2 pada tahun 2018 m🌳embela Sky Racing Team VR46.

Dalam musim MotoGP keempatnya sebagai pebalap pabrikan D🀅ucati,ꦡ ia mempersembahkan gelar pertama untuk merek terkenal Italia itu sejak 2007.

Read More