Alasan Komunikasi Radio Berapi-Api Verstappen Terungkap

Terlepas d💦ari kesuksesan Verstappen selama tiga musim terakhir, interaksinya dengan Lambiase selaku Race Engineer tidak jarang memanas.
Sebagai contoh di Belgia tahun ini, Verstappen mengeluh: "Kami se♓harusnya melaju dua lap bertur🏅ut-turut seperti yang saya katakan.”
Lambiase menjawab: “Anda sudah melewati Max.”
Verstappen membentak: “Ya, saya tidak peduli jika kami P10. Itu hanya eꦰksekusi sialan.”
Lambiase membalas: “Oke, lalu ketika trek menjadi dua detik lebih cepat di lap terakhir dan Anda tidak punya te🍃naga tersisa, bagaimana penurunannya?”
Lambiase mengatakan kepada tentang cara mereka menyampaikan pesan radio: "Dia tidak 🔴menginginkan hal lain. Dia to the point, begitulah dia dibe💫sarkan. Dan dia sama sekali tidak ingin menginjak-injak Anda.
“Kejujuran dan menjadi diri sendiri sangat penting untuk bekerja secara produktif dan efisien. Jika Anda mulai bertanya-tanya apakah Anda harus mengatakan sesuatu ka🥂rena jika tidak, dia mungkin akan marah, maka Anda akan kehilangan tujuan.
“Anda harus bisa mempercayai satu sama lain 🌄secara membabi buta dan juga memperhatikan aspe💙k mental dan emosional.
“Ini buk♏an hanya tentang mobilnya, tetapi juga tentang bagaimana seseorang menangani bakat dan emosinya.”

Lambiase, yang sebelumnya bekerja dengan Giancarlo Fisichella, Vitantonio Liuzzi, Paul💛 di Resta, Sergio Perez dan Daniil Kvyat, telah mendampingi Verstappen sepanjang perjalanan pembalap F1.
Lambiase diberitahu bahwa Verstappen mengisyaratkan untuk berhenti jika teknisi balapnya pergi, tetapi 💛dia menjawab: "Sangat menyenangkan dia mengatakan itu, tetapi tidak mungkin karir F1-nya akan berakhir jika saya keluar dari sini besok. Jika kita tidak lagi bekerja sama, saya akan mengambil tantanga♕n lain.
"Tidak adil un♈tuk mencoba meniru pembalap baru apa yang telah saya lakukan dengan Max sejak 2016. Ini adalah sesuatu yang sangat istimewa bagi saya dan itu tidak akan terjadi 🍰lagi.”
Verstappen berada di urutan kelima dan keenam d🐈alam kejuaraan F1 dalam dua tahun p꧙ertamanya mengendarai Red Bull.
“Pada tahun-tahun itu dia belajar banyak dari 🐲momen-momen sulit, hingga pada titik di mana pada tahun 2021 dia menyadari bahw🤡a dia terutama harus mengatur finis balapan dan bahwa dia tidak mampu menelan DNF,” kata Lambiase.
“Dan dengan gelar itu di sa💫kunya, dia kini bisa m🌼enilai seberapa besar risiko yang harus dia ambil.
“Dia sekarang juga tahu bahwa dia tidak harus selalu menjadi 🌌versi 105 persen dirinya sendiri.”