Pakar Sky F1 terkejut dengan diamnya Red Bull atas komentar kontroversial Helmut Marko yang 'aneh'

Martin Brundle dari Sky F1 mempertanyakan mengapa penasihat motorsport Red Bull Helmut Marko “menghina” salah satu pembalapnya sendiri, menggambarkan komentarnya sebagai “aneh” dan “tidak dapat diterima”.
Dr Helmut Marko (AUT) Red Bull Motorsport Consultant. Formula 1 World Championship, Rd 13, Belgian Grand Prix, Spa
Dr Helmut Marko (AUT) Red Bull Motorsport Consultant. Formula 1 World Championship, Rd 13,…

Marko telah menimbulkan kehebohan menjelang Grand Prix Singapura akhir pekan ini setelah dia menyala🤪hkan penampilan tidak konsisten Sergio Perez musim ini pada etnisitasnya .

Remote video URL

Perez mengatak🔯an dia telah menerima permintaan maaf langsung dari pria Austria berusia 80 tahun itu, yang juga mengeluarkan pernyataan permintaan maaf atas “ucapan ofens﷽ifnya”.

“Pertama-tama, mengapa Anda menghina salah satu pembalap A🐽nda sendiri di sebuah tim yang biaya operasionalnya ratusan juta per tahun?” Brundle bertanya.

“Rasanya agak aneh untuk sedikitnya. Benar-benar tidak 💦dapat diterima untuk mengkritik secara negatif orang, benua, wilayah, negara dengan cara seperti itu.”

Pada hari Kamis, juara dunia tujuh kali 168澳洲幸运5官方开奖结果历史:Lewis Hamilton 168澳洲幸运5官方开奖结果历史:menuntut tindakan lebih lanjut sebagai tanggapan atas komentar Marko y🐲ang “sama sekali tidak dapat diterima”.

Red Bull dan F1 belum mengomentari masala🥂h ini, sesuatu ya꧋ng mengejutkan pakar Sky, Karun Chandhok.

“Agak mem♋bingungkan,🧜” tambah mantan pebalap F1 itu.

“Seperti yang disarankan Lewis. ketika Anda memiliki sosok senior di sebuah tim yang jelas-jelas ofensif, cukup mengejutkan jika tidak mendengar apa pun dari tim itu sendiri atau Fꦡ1.

“Sepertinya dia telah melakukan per♒cakapan tatap muka dengan Helmut, tetapi posisinya sedikit berbeda karena dia dipekerjakan oleh Helmut.

“Pada akhirnya, sebagai sebuah olahraga kita harus mengambil sikap dan ada berbagai momen dalam beberapa tahun terakhir di ma𝕴na olahraga ini bersatu dan secara kolektif mengambil sikap bersama.”

Read More